Lembata, 17 Oktober 2024 

Hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024, sebuah kegiatan penting dalam rangka promosi wisata desa digelar di Kabupaten Lembata. Sarasehan kelompok tenun ikat se-Kabupaten Lembata yang dihadiri oleh berbagai unsur budaya dan wisatawan berhasil menarik perhatian banyak pihak. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Lamaholot yang sudah dinantikan, dengan Desa Wulandoni sebagai salah satu Desa Wisata di Kabupaten Lembata.

Acara sarasehan ini tidak hanya dihadiri oleh para pengrajin tenun ikat dari Lembata, tetapi juga menarik wisatawan serta penggiat budaya dari Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor. Hal ini memperlihatkan betapa tenun ikat Lembata, khususnya dari Wulandoni, memiliki daya tarik kuat sebagai produk budaya yang mampu mempromosikan potensi wisata desa.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Parekraf Kab. Lembata menyatakan bahwa sarasehan ini merupakan upaya nyata untuk melestarikan tradisi tenun ikat sekaligus menjadikannya sebagai ikon promosi wisata.

Para peserta sarasehan turut berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang proses pembuatan tenun ikat, mulai dari pemilihan bahan alami hingga teknik pewarnaan tradisional. Tidak ketinggalan, dipamerkan pula berbagai motif khas Lamaholot yang menjadi ciri khas tenun ikat daerah tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya menyoroti keindahan tenun ikat, tetapi juga memperkuat hubungan antar wilayah Lamaholot, menciptakan sinergi budaya dan ekonomi antar kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Desa Wulandoni yang dikenal dengan Pasar Barter, keindahan alam, termasuk pantai dan perbukitan yang menawan, semakin diperhitungkan sebagai destinasi wisata yang memadukan antara budaya dan alam.

Sarasehan ini menjadi momentum penting bagi Lembata, khususnya Desa Wulandoni, untuk terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata budaya unggulan di kawasan Lamaholot.